TUJUH HARI PENCARIAN, SATU ORANG KORBAN TERSERET ARUS BANJIR BELUM DITEMUKAN

OKU – Setelah tujuh hari melakukan pencarian terhadap korban terseret arus banjir di desa batang hari Kec. Semidang aji kab.OKU, Tim SAR Gabungan hari ini rabu (29/05) menghentikan pencarian dimana tiga orang berhasil ditemukan dan satu orang belum ditemukan dan dinyatakan hilang

Kepala Kantor Basarnas Sumsel Raymond Konstantin, S.E., didampingi Kasubsi Operasinya Manca Rahwanto, S.E., menjelaskan bahwa dihari ke tujuh ini upaya Tim SAR gabungan telah dimaksimalkan seperti pencarian tak hanya dilakukan melalui jalur sungai tetapi juga melalui penyisiran jalur darat dimana area pencariannya diperluas hingga radius 40 km² serta penyebaran informasi kepada masyarakat disepanjang pesisir sungai ogan, namun hingga sore hari ini (29/05) yang merupakan hari terakhir pencarian korban belum juga ditemukan. Setelah dilakukan koordinasi dan evaluasi bersama antara Tim SAR gabungan dan pihak keluarga korban disepakati bahwa Operasi SAR dinyatakan dihentikan dan ditutup.

Sesuai dengan Undang-undang Pencarian dan Pertolongan (SAR) No.29 tahun 2014 pasal 34, Operasi SAR dilaksanakan paling lama tujuh hari, selanjutnya akan dilakukan pemantauan mengingat tidak ada tanda-tanda keberadaan korban, namun, saat dalam masa pemantauan apabila ada laporan indikasi keberadaan korban, maka Operasi SAR dapat dibuka kembali ujar Raymond

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD OKU, SAR MTA OKU, PMI dan Masyarakat sebelumnya berhasil menemukan tiga orang korban dalam keadaan meninggal dunia, dimana dua orang korban ditemukan pada hari jum’at (24/05) atas nama Hartati binti Nano (60th/Pr) dan Naslaini binti Kuing (58th/Pr), satu orang ditemukan pada hari sabtu (25/05) atas nama Firmansyah bin Imron (47th/Lk) tutup Raymond.

Diberitakan sebelumnya kejadian berawal pada kamis (23/05) sekira pukul 01.00 WIB, bertempat di tikungan jalan lintas Sumatra Desa Batang Hari debit air sungai ogan mengalami kenaikan dan sudah menggenangi jalan namun ada dua kendaraan yaitu dump truck dan travel engkel elf mencoba untuk menerobos genangan banjir. Saat menerobos genangan banjir tiba-tiba debit air kembali naik disertai dengan arus yang semakin deras dan material kayu/pohon besar yang ikut terseret membuat kedua kendaraan tersebut berhenti. Melihat debit air yang terus meningkat 2 (dua) orang penumpang kendaraan mobil dump truk atas nama Ranto Pardede Bin P. Pardede (Sopir/33th) dan Iwan Bin Juair (Kernet/34th) dan 1 (satu) orang penumpang mobil engkel Elf atas nama Erwansyah (39th) keluar menerobos air menuju ke arah atap rumah warga sedangkan 6 (enam) orang penumpang kendaraan mobil elf masih berada diatas atap mobil, namun karena derasnya arus seketika mobil engkel elf dan 6 orang tersebut ikut terseret arus. Tak berselang lama dari keenam orang penumpang yang terseret arus 1 orang penumpang atas nama sukurman (60/th) saat terseret arus berhasil menyelamatkan diri dan 1 orang lagi penumpang atas nama hajifa (7th) ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan empat orang lainnya dinyatakan hilang. (HMS)